Sunday 6 January 2013

Kesuksesan Bukan Hanya Untuk Sarjana

       Indra Saputra itulah namanya, ia terlahir dari sebuah keluarga yang sederhana yang sangat menyayanginya. Ayahnya bernama Ruslan  dia hanyalah seorang buruh tani untuk menggantukan hidup keluarga tercintanya, ia adalah bapak/kepala kluarga yang sangat bertanggung jawab, setiap hari ia selalu kerja banting tulang untuk menafkahi keluarganya dan menyekolahkan anak-anaknya, karena ia tidak mau ananya tidak seperti ia kelak.
       Kita kembali membahas tentang Indra Saputra, Indra adalah anak ketiga dari 4 anak Bapak Ruslan, Indra tergolong anak yang pintar dan rajin, Indra selalu menjadi juara kelas, orang-orang di sekitarnya sangat bangga dan menyayanginya.

       Suatu hari di dlam sebuah kelas di SMK Bela Nusantara sedang di adakan pembahasan tentang cita-cita dalam pelajaran Bahasa Indonesia.
  • Ibu Guru : "Anak-anak sekarang kita akan membahas tentang cita-cita, apa kalian tau apa itu cita-cita"? (tanya ibu guru kepada semua murid).
  • Irfan : Saya Bu (sambil mengangkat tangan)
  • Ibu Guru : ya silahkan!
  • Irfan : Menurut pendapat saya cita-cita adalah  impian atau rencana kita dimasa depan!
  • Ibu Guru : ya terima kasih, apa ada pendapat dari yang lain?
  • Indra : saya bu, menurut pendapat saya cita-cita adalah  sebuah harapan, impian, keinginan, visi, atau tujuan seseorang untuk mencapai atau meraih sesuatu, dan utuk meraih cita-cita tersebut seseorang akan bekerja keras untuk mencapai cita-citanya tersebut.
  • Ibu Guru : terima kasih Indra, ya jawaban dari Indra dan Irfan sangat bagus sekali.
        Singkat cerita, waktu pulangpun telah tiba, indra dan teman-temannya bersiap-siap untuk pulang kerumahnya masing-masing.
        Setibanya di rumah, indra langsung makan, mandi dan beristirahat, ia memikirkan tentang masa depannya kelak, indra sangat bingung karena indra menginginkan setelah lulus dari smk indra ingin melanjutkan ke perguruan tinggi tapi lagi-lagi soal biaya yang menghalangi keinginan indra, padahal ia sangat ingin sekali merasakan duduk di bangku kuliah.
        Sesekali indra membayangkan tentang masa depannya, disaat ia sedang melalamun, datang ayahnya menghampiri.
  • Ayah : Dra, ada apa kamu kok ngelamun?
  • Indra : eh bapak, enggak ada apa-apa kok pak!
  • ayah :  bener? kalau ada apa-apa cepet ngomong ke bapak ya!
  • Indra : ia pak, sebenarnya indra ingin melanjutkan sekolah pak!
  • Ayah : maafin bapak ya nak, bapak tidak sanggup kalo ngebiayain kulliah (wajahnya kelihatan sedih)
  • Indra : gak apa-apa ko pak, Indra bakal kerja aja untuk membantu biaya keluarga dan mudah-mudahan indra bisa kuliah dengan biaya indra sendiri.
  • Ayah : ya nak, bapak selalu berdo'a untuk kesuksesan hidup mu
  • Indra : amin, terima kasih ya pak (sambil memeluk ayahnya).
         Singkat cerita hari kelulusan sekolah sudah tiba, Indra mendapat nilai tertinggi di sekolahnya, Indra sangat gembira dan kedua orang tuanya yang ikut hadir merasa bangga dan terharu kareena tidak sia-sia pengorbanan mereka selama ini menyekolahkan anaknya. Teman-temanya juga ikut senang karena prestasi yang di dapatkan Indra, banyak orang yang mengucapkan selamat kepadanya.

         Sebulan kemidian, Indra yang tidak melanjutkan kuliahnya terus mencari sebuah pekerjaan yang bisa meneria keluaran SMK, Indra kesana-kemari memberiakan lamaran tapi hasilnya nihil tidak ada satupun perusahaan yang membalas surat lamarannya. Tapi Indra adalh pribadi yang idak pernah putus asa Indra terus mencoba dan mencoba.
         Hingga hal yang Indra tunggu-tunggu pun tiba, ia mendapatkan sebuah panggilan pekerjaan dari sebuah perusahaan, ia sangat senang karena sudah beberapa bulan ia berusaha akhirnya ia mendapatkan sebuah panggilan kerja. Dalam panggilan tersebut perusahaan mengundang indra untuk melakukan test interview.
         Hari dimana test tersebut di laksanakanpun datang, Indra bergegas mendatangi tempat test tersebut, Indra sangat antusias dan bersemangat, tidak lupa Indra berpamitan dulu kepada kedua orang tuanya.
         Sesampainya Indra di tempat test tersebut Indra mersa heran karena melihat tempat yang berada di alamatnya itu sangat kumuh tidak seperti kantor-kantor sebagaimana mestinya, tapi Indra terlalu penasaran Indra tetap masuk kedalam kantor tersebut.
        Indra masuk ke sebuah ruangan, Dia di sambut oleh seorang receptionist, Indra langsung membicarakan tujuan dirinya datang ke tempat itu. Indra lansung di suruh masuk keruangan tempat diman akan di adakannya interview itu, tapi Indra merasa heran dan kaget di saat sedang interview Indra malah di mintai uang terlebih dahulu, katanya itu buat nanti Indra training, Indra bingung karena ia terus di paksa untuk membayar uang tersebut, dengan alasan kalo dia tidak membayar uang tersebut dia tidak akan keterima bekerja di tempat tersebut. Dengan berat hati Indra membayar uang tersebut walaupun itu uang terakhirnya karena ia takut tidak jadi bekerja dan bisa membuat orang tuanya kecewa.
       Test interview berakhir dengan penandatangan kontrak oleh Indra, indra pamitan untuk pulang, dengan hati yang masih bingung dan tak percaya Indra berjalan  melangkah pulang. Ditengah perjalanannya pulang Indra bertemu dengan seorang bapak-bapak yang mengajaknya ngobrol.

  • Bapak" : sudah darimana kamu nak?
  • Indra : dari jakarta pak, saya cari kerjaan.
  • Bapak" : sudah dapet kerjaannya?
  • Indra : Alhamdullilah pak sudah
  • Bapak" : oh, baguslah nak, tapi hati-hati ya nak sekarang ini di jakarta lagi marak penipuan pekerjaan, dengan iming-iming gajinya besar dan kerjanya gak terlalu cape!
  • Indra : iya pak, terima kasih ya buat informasinya.
  • Bapak" : iya nak sama-sama nak.
       Setelah perbincangan dengan bapak-bapak tersebut Indra merasa curiga dengan perusahaan yang tadi meneria dia bekerja. Singkat cerita Indra tiba di rumah, walau Indra keterima kerja ia tidak merasa bahagia malah sebaliknya Indra merasa bingung dan makin curiga, untuk menghilangkan rasa penasarannya Indra pergi ke warnet untuk mencari informasi tentang perusahaan tersebut, dan ternyata memang benar dugaan Indra, perusahaan itu adalah sala satu oknum penipuan, yang targetnya anak-anak SMK yang baru lulus dan masih polos dalam dunia kerja.
       Indra merasa sedih bukanya dia mendapatkan uanng malah ia kehilangan uang, padahal itu hasil pinjam ke tetangga, Indra merasa semakin terpukul karena ia bingung mau bicara gimana kepada orang tuanya.

  •        Setiap hari Indra selalu berfikir, tentang dirinya sekarang, dia tidak bisa melakukan apa-apa selain bersabar dan tidak menyerah, ia membuat kejadian kemarin sebagai pelajaran.

       Sebulan kemudian ahirnya ia mendapat sebuah ide untuk membangun masa depan, ia mendapatkan sebuah rumus dalam fikirannya tentang kesuksesan. ia berfikir ia akan menjadi seorang wirausahawan dengan banyak ide yang dia, pertama ia menjoba untuk berjualan gorengan tapi ia tidak berhasil, selanjutnya ia mencoba berjualan sandal dan sepatu kelilling masih juga gagal, kemudian ia mencoba berjualan pulsa tapi Indra malah bangkrut dan modalnya yang pas-pasan ludes.
      Karena Indra seorang anak yang sabar dan tekadnya kuat serta selalu dengan rumus kesuksesan yaitu, "Ide yang cemerlang+mencoba+sabar jika gagal+terus mencoba+bersabar=KESUKSESAN". Indra terus mencoba, hingga akhirnya ia memutuskan untuk membuat sebuah karya tulis, hal ini di pilih Indra karena tidak memerlukan biaya yang terlalu besar.
       Setiap hari ia mencurahkan semua ide dan ilmunya dalam sebuah coretan di dalam buku, setelah selesai buku itu ia buat, ia mencoba membuat iklan dalam sebuah situs internet dan menawarkan hasil karyanya tersebut, setelah sekian lama buku tersebut di pasan dalam iklan media elektronik, akhirnya ada seorang pemesan karena tertarik dengan karya yang ia buat.
        Indra mengatur waktu dan tempat dengan pembeli tersebut untuk melakukan transaksi buku karyanya itu. Indra bertemu dengan seorang bapak-bapak yang dulu pernah ia jumpai dalam angkutan umun sewaktu ia pulang dari jakarta, Indra langsung bertanya pada bapak-bapak tersebut.

  • Indra : eh bapak, masih inget saya gak?
  • Bapak : iya masih dong nak, kamu lagi ngapain disini?
  • Indra : ini pak saya lagi nunggu seseorang!
  • Bapak : sama donk nak, juga lagi nunngu yang mau ngirim buku nak!
  • Indra : Buku pak?? 
  • Bapa : iya nak, bapak sangat tertarik dengan buku karyanya itu, dia sangat mahir dalam menulis.
  • Indra : nama bapak Rusdi ya?
  • Bapak : iya nak, kok bisa tau, oh jangan-jangan kamu ya orang yang bapak sedang tunggu, kamu Indra kan?
  • Indra : iya pak, ini bukunya pak?
  • Bapak : kebetulan sekali ya, oh ia kenalkan nama bapak Rusdi bapak adalah seorang kolektor buku karya terbaik, kalau boleh bapak akan memperbanyak buku yang kamu tulis, kemudian bapa akan jual buku-buku tersebut!
  • Indra : iya pak boleh banget pak!
      Setelah pertemuannya denagn bapak Rusdi dan bukunya di terbitkan, Indra menjadi orang yang dikenal oleh khalayak luas pecinta buku, karena dengan karya yang di buat nya, semakin lama karya Indra semakin banyak dan pundi-pundi uangpun semakin banyak ia dapatkan, semua orang penggemarnya bahkan tidak menyangka kalau Indra adalah seorang yang hanya lulusan SMK tapi karya-karyanya sangat menakjubkan.




No comments:

Post a Comment